Total Tayangan Halaman

Rabu, 05 Oktober 2011

Bukan tentang idealisme, tetapi hasrat ingin adanya perubahan

Aspirasi rakyat kadang hanya dianggap seperti angin lalu yg datang dan pergi begitu saja, tidak di dengar, tidak dijadikan sebagai amanah. Demo-demo yg dilakukan para demonstran dianggap hanya sebagai kegiatan rutin rakyat kecil, yang bisa dibungkam dengan bedil. Tinggal mengerahkan pasukan anti huru-hara untuk membubarkannya. Yang anarkis! titah tertinggi menyerukan pembalasan dengan anarkis juga. Batu beterbangan, dan saling pukul antar anak bangsa. Huru-hara tidak terelakan, anti huru-hara hanyalah slogan belaka. Seperti kata seorang sahabat >>"anarkisme rakyat adalah wujud dari rasa frustasi tinggi akan penderitaan dan kemiskinan yg berkepanjangan"

Aspirasi rakyat kadang hanya dianggap hiburan setelah 100 hari kerja. Aspirasi rakyat kini hanya dianggap sebagai pelengkap dari pemerintahan yg mengaku berdemokrasi, hanya agar terlihat seperti demokrasi. Semuanya berlangsung tanpa ada perubahan yg di inginkan rakyat.

Sepenggal catatan najwa: >>>>>" tumpahnya darah kerap mengancam demokrasi... Kini bukan saatnya lagi demokrasi harus tunduk pada moncong senjata terarah"

Suciwati (istri alm. Munir) : >>>>>" ini bukan lg soal idealisme, tetapi hasrat ingin melakukan perubahan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar